Rabu, 03 November 2010

ISD bab 6

Bab 6. pelapisan sosial dan kesamaan derajat

Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi elite dalam memegang strategi

Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : perama menitik beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat mral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.
Studi kasus :

Opini :

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ‘massa’

Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.

Studi kasus:
Kancah dunia perpolitikan yang terjadi di Indonesia dengan sistem multi partai yaitu 36 partai, ternyata tidak mempunyai pengaruh besar terhadap dinamika perpolitikan lokal Kampung Cikadongdong. Walaupun keadaan nyata yang terjadi di luar adalah Partai Golkar sebagai pemenang dalam Pemilu, tetapi masyarakat Kampung Cikadongdong tetap teguh terhadap pilihan mereka, yaitu mayoritas mereka memilih Partai Persatuan Pembangunan sebagai pilihan mereka. Hal ini disebabkan selain partai tersebut dilambangkan Ka’bah sebagai tolok ukur utama tentang Islam, tetapi juga disebabkan karena sebagian besar dari mereka memilih dengan mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat yang dianggap disegani oleh warga setempat karena pengaruh dari tokoh masyarakat di bidang religi tersebut yang sangat kuat, sehingga masyarakat lebih memilih untuk mengikuti pilihan dari tokoh masyarakat yang ada.
Opini :
harusnya saat memilih bedasarkan hati nurani,bukanya ikut pilihan orang

Sumber asli: http://novenadwirespita10508159.blogspot.com/2010/10/massa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar